HIJRAH DALAM KONTEKS ISLAM
Hijrah dalam konteks Islam berarti meninggalkan apa yang dibenci Allah menuju apa yang dicintai-Nya, atau yang dikenal dengan istilah “hijrah kepada Allah dan RasulNya”. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan RasulNya.” (HR Bukhari dan Muslim). Dalam hadits lain, Rasulullah menegaskan bahwa berhijrah berarti meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. “Seorang Muslim ialah orang yang Muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
1. MEMANDANG KEHIDUPAN ORANG LAIN
Intinya, dikit-dikit haram, bid’ah, kafir, mungkin Anda terlalu banyak waktu luang. Singkatnya, jika Anda masih memiliki waktu untuk mengurusi kehidupan orang lain, mungkin Anda masih memiliki banyak waktu luang. Carilah pekerjaan dan kehidupan kawan! Menjaga kebersihan yang notabene adalah sebagian dari iman saja belum becus, masih kalah dengan negara atheis dan sekuler, yang tidak beragama, namun sangat menjaga nilai-nilai kebersihan dan kedisiplinan yang merupakan sebagian dari iman. Nah, jadi, taraf keimanannya lebih baik siapa?
2. BELAJAR ILMU AGAMA
Belajarlah agama, dengan juga mempelajari budaya dan bahasa Arab, karena Islam diturunkan di Arab. Juga, imbangi dengan mempelajari ilmu sains dan ilmu sosial serta filsafat Islam. Jangan menelan mentah-mentah terjemahan suatu ayat tanpa membaca tafsirannya. karena setiap ayat Al-Quran yang turun ada latar belakang kenapa diturunkannya, yang belum tentu relefan dengna kondisi sosial manusia saat ini. Contohnya adalah tentang permasalahan bidadari di surga. Sebuah janji untuk Tuhan menurut Prof. Nadirsah Hosen, dosen asal Indonesia di Monash University yang menjelaskan bahwa laki-laki Arab saat zaman Jahiliyah itu punya istri banyak yang tak terhitung jumlahnya.
3. SUKSES MENAHAN DIRI DI DUNIA
Lalu Islam datang dan mengatur maksimal empat dalam satu waktu. “Rasanya jadi rugi dong kalau memeluk Islam?” Begitu tanya para pria. Maka sebagai iming-iming diceritakanlah dalam al-Qur’an: kalau kalian patuh pada aturan Islam di dunia, kalian akan mendapatkan apa yang kalian sukses menahan diri di dunia. Di surga kelak kalian akan dapat puluhan bidadari cantik (lengkap dengan penggambaran kemolekan dan kesucian mereka). Jadi, dengan kata lain, lelaki itu makhluk “rendahan” yang takluk dengan syahwat dan karenanya perlu dimingi-imingi kenikmatan bidadari di surga kelak.
4. MUKJIZAT BESAR YANG DI BERIKAN TUHAN PADA UMAT MANUSIA
Boleh saja , sebagai orang awam untuk mempelajari Al-Quran. Al-Quran adalah mukjizat terbesar yang diberikan Tuhan pada umat manusia melalui perantara Rasulullah Muhammad Saw. Namun, jika Anda mau istinbath, yakni menetapkan hukum dari ayat Al-Quran, apalagi untuk menyalahkan orang lain yang memiliki pandangan yang berbeda dengan Anda, tunggu! Serahkan saja pada ahlinya!
5. DUNIA MEDIA SOSIAL
Di dunia media sosial dan internet yang semakin maju, semakin banyak yang sudah orang yang merasa jadi ahli agama hanya lewat Google dan media sosial. Padahal, Internet itu hanya info awal saja, dan kalau mau lengkap dan mendalami ilmu agama ya harus baca referensi literatur lebih lanjut lagi, belajar mengaji lebih dalam, belajar bahasa dan budaya Arab dan juga diimbangi dengna membaca ilmu sosial, ilmu psikoliogi, ilmu sains dan disiplin ilmu lainnya agar paham apa maksud Tuhan di Kitab Suci-Nya. Dokter saja membutuhkan pembelajaran dan pelatihan bertahun-tahun sebelum memulai mengoperasi organ tubuh manusia, apalagi menjadi seorang pendakwah yang urusannya tidak hanya saja di dunia, tapi di Akhirat juga? Demikianlah, Tuhan Memang Maha Asyik, ujar budayawan Sujiwo Tejo.
Tinggalkan Balasan