Promo Aqiqah Merdeka 1.35 Jt Sudah Nasi Box
Promo Aqiqah Merdeka 1.35 Jt sudah Nasi Box dengan berbagai pilihan sudah 1 Ekor dapat nasi box juga dengan menu :
- Nasi
- Gule
- Kerupuk
- Acar
- Air
Tata Cara melakukan Aqiqah Menurut Islam
Tata cara melakukan Aqiqah Menurut Islam , Kelahiran anak selalu menjadi momen istimewa dan paling di tunggu oleh orang tua. sebagai salah satu bentuk rasa syukur, para orangtua muslim akan menggelar acara aqiqah. lalu apa saja persiapan aqiqah atas kelahiran buah hati ?
1. Persiapan Aqiqah untuk Anak
Sebagai umat muslim, orang tua sangat bersyukur ketika si kecil terlahir ke dunia, karena anak merupakan karunia dari yang maha kuasa. wujud rasa syukur itulah orangtua akan melaksanakan aqiqah dengan memotong hewan aqiqah ternak lalu di bagikan kepada sanak saudara dan tetangga.
Aqiqah pun merupakan sunah Rasulullah SAW yang harus dijalankan. dalam menjalankan aqiqah tentu tak sembarangan, ada tata cara serta ketentuan yang wajib dilakukan agar menjadi ibadah yang diridai Allah SWT.
2. Definisi Aqiqah Menurut Islam
Aqiqah dalam bahasa Arab berasal dari kata al qat’u berarti memotong. Kata ini sebenarnya memiliki dua pengertian. Makna pertama adalah memotong, Kata ini sebenarnya memiliki dua pengertian. Makna pertama adalah memotong rambut bayi yang baru lahir, sedangkan makna kedua adalah memotong atau melakukan penyembelihan hewan.
Adapun bebrapa pendapat ulama mengartikan aqiqah adalah sebagai proses mencukur rambut bayi yang baru lahir saat hari ke-7, 14, atau 21 setelah kelahirannya. Sementara menurut istilah, aqiqah adalah penyembelihan hewan ternak pada bayi baru lahir bebarengan dengan pemotongan rambutnya untuk pertama kali di hari ke – 7, 14, atau 21 setelah kelahiran.
Hewan yang disembelih saat aqiqah adalah kambing. dua ekor kambing untuk bayi laki-laki, dan satu ekor kambing untuk bayi perempuan.
3. Hukum Aqiqah Anak dalam Islam
Sebagai umat muslim, tentunya sudah kewajiban menjalankan sunah atau anjuran yang diperintahkan Rasulullah SAW. Oleh sebab itu, aqiqah hukumnya sunah muakad, yakni jika mampu maka wajib melakukan aqiqah dengan menyembelih hewan kambing, sedangkan jika orang tau belum mampu melakukan aqiqah pada saat si kecil lahir, hukumnya menjadi sunah.
Berikut ini adalah beberapa dalil hadis Rasulullah SAW yang menjadi landasan hukum pelaksanaan aqiqah:
“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama,” (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, ibnu majah no. 3165. Hadis ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab al-Irwa’ no. 1165)
Dari Aisyah dia berkata, “Rasulullah bersabda: Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing,” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).
4. Waktu Terbaik untuk Persiapan Aqiqah
Bagaimana menentukan hari ke-7 untuk melaksanakan aqiqah? Disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyah bahwa jika bayi lahir siang, maka sudah termasuk hari pertama dari tujuh hari. Sedangkan, Jika bayi lahir pada malam hari, maka hari pertamanya adalah hari berikutnya.
Akan tetapi, ada sebagian yang menggunakan tata cara waktu pada hari ke-14 atau 21 setelah kelahiran bayi. menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat dilaksanakan setelah melewati hari ke-7 kelahiran si kecil.
Lantas bagaimana jika si kecil meninggal dunia sebelum aqiqah? menurut Mazhab Syafi’l, tetap menganjurkan aqiqah meskipun anak sudah meninggal dunia sebelum hari ke tujuh lahirannya.
Mau Aqiqah Hubungi Jasa Kami
Ke no 082119799909
Tinggalkan Balasan